Iklan display 1

Alasan Mengapa Harus Menulis Ala Tere Liye

 

Gambar oleh fika

Bismillahi Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Hai sobat milenial pada pembahasan kali ini aku akan membahas mengenai alasan mengapa kita harus menulis ala Tere Liye. 

Jika kamu ditanya tentang apa si alasan kamu menulis. Maka tentu kamu akan menjawab bahwa menulis merupakan aktivitas penyaluran hobi, menulis dapat mengisi waktu luang, menulis dapat membuat terkenal, menghasilkan uang, menulis dapat meningkatkan kemampuan dan menghilangkan stres. 

Semua jawaban tersebut tidaklah salah. Namun alasan mengapa harus menulis dari sudut pandang Tere Liye terbilang unik dan menarik. Siapa si yang tidak mengenal Tere Liye. Beliau merupakan sastrawan Indonesia dengan jumlah puluhan karyanya. 

Dalam kelas menulis pada kelas.com, Tere Liye membuat free trial kelas penulisan dasar pada pertemuan pertama tentang alasan mengapa harus menulis. Karena latar belakang seorang penulis cerita fiksi, maka iapun memberikan dua alasan dengan cerita yang sangat inspiratif.

Cerita Pertama 

Alasan pertama mengapa kita harus menulis diumpamakan dalam sebuah cerita tiga orang sahabat yang berupa burung Pipit, penyu, dan pohon kelapa. Mereka berjanji kelak akan kembali ke tempat mereka dibesarkan setelah melalang buana jauh di luar pulau mereka. Singkat cerita setelah tiga tahun lamanya akhirnya tiga sahabat itupun kembali ke pulau asal mereka dibesarkan. 

Ketiganya saling berbagi cerita tentang apa yang telah mereka dapat setelah beberapa tahun lalu. Cerita pertama dimulai dari burung Pipit, ia bercerita bahwa selama ia terbang ia melihat pemandangan yang menakjubkan amat teramat indah. Lebih memesona dari pulau tempat asal ketiganya. 

Penyu dan pohon kelapa pun menjadi takjub setelah mendengar cerita burung Pipit. Cerita kedua dilanjutkan oleh penyu. Penyu bercerita bahwa ia berenang membelah lautan hingga tiba di pulau pulau seberang. Ia melihat stepa, sabana, dan lainnya. Cerita penyu lebih menakjubkan dari si burung Pipit. 

Maka tibalah cerita terakhir oleh si pohon kelapa. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa pohon kelapa dari kecil hingga lapuk pohon nya pun tidak akan dapat pergi kemana-mana. Lalu bagaimana caranya ia dapat melihat keindahan di luar sana?

Ternyata pohon kelapa punya satu rahasia kecil. Selama tiga tahun itu, ia berbuah amat banyak hingga buah-buahnya jatuh dan terbawa lautan. Sampailah buah-buah tersebut ke pulau-pulau seberang, tumbuh, berbuah, dan tumbuh lagi di tempat baru.

Maka burung Pipit dan penyu pun bertanya apakah setiap pohon kelapa yang saya liat di luar sana adalah kamu?. Maka walaupun pohon kelapa tidak pergi kemanapun namun ia dapat melihat dunia luar dengan buah-buah nya yang tumbuh di tempat lain.

Sama seperti menulis. Semakin kamu banyak menulis maka tulisan itu akan menghasilkan buah yang sangat lebat. Buah-buah itulah yang akan jatuh di hati pembaca. Hingga nantinya akan muncul penulis baru dan kebermanfaatan bagi banyak orang. Menulis itu adalah sebuah perjuangan. 

Cerita Kedua 

Cerita kedua masih diumpamakan dalam sebuah kisah. Kisah kedua ini juga berasal dari tiga sahabat yaitu dokter A, dokter B, dan dokter C yang sama-sama sekolah di jurusan kedokteran. Ketika lulus mereka sama-sama berjanji 10tahun yang akan datang mereka melaporkan berapa jumlah pasien yang telah ditangani.

Singkat cerita, 10 tahun kemudian mereka bertemu kembali dalam sebuah acara reuni kampus. Mereka bertemu dengan tawa dan cerita maka tak akan lama mereka pasti akan mengingat janji mereka dahulu. 

Dokter A mulai bercerita bahwa 10 tahun terakhir ia pulang ke kampungnya membuka klinik dan telah menangani 100rb pasien. Kemudian dokter B bercerita bahwa dulu ia merupakan aktivis kampus yang peduli dengan sekitar. Maka ketika lulus ia sangat peduli dengan masyarakat sekitar, dengan penuh hati ia telah berhasil menangani 200rb pasien.

Sampailah pada dokter C. Setelah lulus dokter C berniat membuka klinik. Namun ibunya jatuh sakit dan hanya dia yang dapat merawatnya. Beberapa tahun kemudian ibunya meninggal. Dan dilanjut denga suaminya yang juga jatuh sakit. Ia pun dengan suka hati merawat suaminya hingga sehat.

Jadi selama 10 tahun dokter C hanya memiliki dua pasien saja. Namun dokter C tetaplah pemenang nya. Mengapa demikian. Karena dokter C memiliki rahasia kecil. Selama ia merawat ibunya ia mencurahkan semua keluh kesahnya. Lambat laun ia pun juga menulis tentang bagaimana cara mengobati pasien dan obat-obatan herbal yang biasa ia gunakan. 

Beberapa tahun kemudian iapun memutuskan untuk menerbitkan buku tersebut. Dua sahabat nya berkata bahwa selama ini mereka selalu menggunakan buku karya dokter C sebagai rujukan dalam praktik mereka. Siapa sangka ternyata buku yang ditulis oleh dokter C menjadi rujukan para dokter-dokter dalam menangani pasien 

Buku tersebut menjadi rujukan para akademisi dan lain sebagainya. Maka pemenangnya jatuh pada dokter C. Dari dua kesimpulan di atas maka kita bisa menyimpulkan alangkah bermanfaat nya sebuah tulisan. Dengan menulis kita dapat memberi manfaat pada orang lain. Siapa tau tulisan kita menginspirasi dan melahirkan penulis penulis berikutnya. Seperti kisah pohon kelapa.

Tulisan pun bahkan lebih tajam daripada peluru. Saat peluru hanya mampu menyasar musuh dalam hitungan jari, namun dengan menulis kita bisa menyasar puluhan bahkan jutaan maqta. Saat buku itu dipinjam, dibaca oleh satu orang kemudian dibaca oleh temannya. Ketika buku itu diproduksi kembali maka sungguh tulisan itu bisa menyasar pasang mata tanpa mampu dihitung lagi.

Maka menulislah, menulis merupakan sebuah perjuangan 

Fika salsabila Fika azlia salsabila

23 Komentar untuk "Alasan Mengapa Harus Menulis Ala Tere Liye "

  1. Keren loh penjelasannya

    BalasHapus
  2. Dua cerita itu benar-benar inspiratif. Jadi makin semangat menulis walaupun cuma tulisan pendek di blog bukan buku seperti Tere Liye. Yang penting niatnya tulisan di blog bisa bermanfaat bagi orang lain.

    BalasHapus
  3. MasyaAllah perumpamaan yang manis. Pohon kelapa dan sang dokter C ilustrasi bahwa menulis adalah perjuangan masing2 penulis 👍

    BalasHapus
  4. menulis merupakan sebuah perjuangan, karena dibalik itu ada proses menuangkan ide, pemikiran, dan perasaan ke dalam kata-kata dapat menjadi tantangan tersendiri.

    BalasHapus
  5. Sebuah alasan menulis yang mengagumkan. Setiap penulis juga pasti punya alasan yang sama mengagumkannya. Aku juga ingat kata Fiersa Besari yang menulis untuk memberitahukan orang-orang di masa depan tentang apa yang terjadi sekarang.

    BalasHapus
  6. Menulis adalah cara termurah dan termudah dalam mengungkapkan segala hal yang ada dipikiran kita serta bisa dilakukan kapan saja.

    BalasHapus
  7. zaman sekolah aku suka banget baca buku bukunya tere liye. Bahkan pernah hadir di sesi bedah bukunya saat itu. Buku-bukunya memang bagus, apik sekali. Bikin orang yang membacanya terhayut dalam kata-katanya

    BalasHapus
  8. Aku suka baca buku-buku Tere Liye loh kak, tulisannya tuh bagus banget tapi pasti banyak perjuangan di belakangnya. Setuju banget bahwa tulisan bisa lebih tajam daripada peluru.

    BalasHapus
  9. perumpamaan yang bagus banget nih, mbak. menulis ternyata bisa menjadi salah satu jalan kita memiliki amal jariah ya selama tulisan tersebut bisa bermanfaat bagi orang lain

    BalasHapus
  10. Tere Liye memang penulis inspiratif yang patut dicontoh. Karya2nya pun laku keras di pasaran. Keren ya kak

    BalasHapus
  11. Tentunya kita tidak sedikit yang mengenal sosok Tere Liye ini. Beragam karangannnya banyak menginspirasi pula. Setuju dengan alasan yang disampaikan oleh beliau kenapa harus menulis. Memang sebaiknya semakin menulis itu akan banyak yang baca dan beri kebermanfaatan pula buat lainnya. Perumpamaan dari burung pipit, penyu dan pohon kelapa itu sungguh menarik sih.

    BalasHapus
  12. Menulis memang bisa menjadi amal jariyah ya. Rantai manfaatnya akan terus mengalir. Kalau saya sendiri, yang kadang sulit itu mencari mood-nya. Padahal asalkan landasan niatnya baik, biasanya alasan seperti saya bukan halangan ya.

    BalasHapus
  13. Terharu sekali dari cerita dokter tersebut, semoga tulisan saya tidak sia sia ya meskipun hanya sepatah dua patah kata yang saya tulis.

    BalasHapus
  14. Tergugah dengan kisah pohon kelapa. Memang ia tuh tidak bisa kemana-mana ya, tapi ia punya kebebasan untuk berjalan bahkan berlari
    Kebaikan lainnya ia merelakan anaknya setelah tua untuk tumbuh lagi di tempat lain menjadi individu baru

    BalasHapus
  15. Alasan menulis kita harus diperkuat keyakinan bahwa apa yang kita tulis tidak sekadar dibaca tapi bakal jadi rujukan hal yang dicari. Semangat terus menulis ka

    BalasHapus
  16. Terima kasih tipsnya. Menurut saya tiap penulis harus punya gaya sendiri tapi di awal gpp sih kalau meniru diri.

    BalasHapus
  17. Senang sekali dapat semangat untuk terus menulis.
    Karena kalau hanya menulis sendiri, suka mood swing banget. Tapi kalau berkomunitas dan memang sengaja memilih circle penulis, maka ketika lagi down, bisa baca-baca artikel sahabat blogger seperti ini dan jadi charge energy lagi.

    Haturnuhun, ka Fika.

    BalasHapus
  18. Waalaikumussalam kak,
    Menulis tidak hanya memberikan kebermanfaatan bagi pembacanya, tapi juga bermanfaat untuk diri sendiri salah satunya adalah ladang amal yang tak terputus

    BalasHapus
  19. Tere Liye ini emang idolaku sejak dulu.Suka sama novel-novelnya yang inspiratif. Perumpamaan di atas bikin kita yakin kalau menulis itu emang manfaatnya banyak.Bukan cuma ke diri kita sendiri, tapi juga ke banyak orang

    BalasHapus
  20. Wah sangat inspiratif. Jadi tambah semangat menulis walau mungkin gak terlalu panjang, yang penting luangkan waktu untuk menulis ya kak

    BalasHapus
  21. Sukaaa sama perumpaannya.. Aku sellau pengen baca buku2 nya Tere Liye tapi sampe skrg belum kesampaian :(
    Smoga next ada jodohnya buat baca

    BalasHapus
  22. asyik neh klo baca-baca karena story telling Tere Liye terstruktur gitu

    BalasHapus

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2