Iklan display 1

Penduduk Ninawa Kaum yang Dirahmati

 


Setiap kali kita mendengar tentang kaum para Nabi. Maka kebanyakan dari mereka gemar mengingkari dakwah Nabi. Mereka mengejek, mengolok-olok serta menyakiti secara lisan maupun fisik pada dakwah tersebut. Hanya segelintir orang-orang lemah dari kaum tersebut yang mau beriman dan menerima dakwah Nabi. 

Maka tak ayal, apabila mereka ditimpa musibah bahkan azab atas perbuatan mereka. Seperti kaum Shodom yang dihujani dengan batu, dan kaum Nabi Nuh yang ditenggelamkan oleh banjir.

Dari banyaknya rentetan sejarah kaum para Nabi yang mendapat siksa dan azab Allah, ada satu kaum yang justru mendapat rahmat dan ampunan Allah, mereka adalah penduduk Ninawa kaum Nabi Yunus. 

Awalnya penduduk Ninawa sama seperti kaum-kaum lainnya. Mereka mengingkari, mencemooh dan mengejek dakwah Nabi Yunus. Hingga pada ahirnya, Nabi Yunus pergi meninggalkan kaumnya dalam keadaan marah, Nabi Yunus merasa dakwahnya tidak mendapat sambutan sama sekali. Dinding kemusyrikan telah menutupi hati dan memenjaran jiwa mereka. 

Sebelum pergi, Nabi Yunus mengancam kaumnya akan azab Allah setelah lewat masa tiga hari. Mendengar hal tersebut, penduduk Ninawa semakin menjadi-jadi. Mereka mencemooh ancaman Nabi, mereka merasa menang dan ancaman tersebut hanyalah ekspresi kekecewaan dan keputusasaan atas penolakan dakwah.

Mereka betul-betul ingkar, tiga hari yang dijanjikan malah mereka gunakan untuk berpesta pora dan bersenang-senang, seakan ancaman itu hanyalah bualan belaka. Sampai pada hari keempat, alam pun mulai menunjukan tanda tanda amarah dan murka. Hari yang cerah berganti kelam, disusul petir yang saling bersahutan, angin kencang dan pepohonan yang tumbang.

Anak-anak kecil menangis, orang tua juga ketakutan, hewan ternak mereka lari kocar kacir tak karuan sedang para berhala yang mereka sembah sujud hanya diam, mereka bahkan tidak bisa menyelamatkan diri mereka apalagi melindungi para penduduk. 

Para pemuka pun ahirnya menyadari, bahwa ini bukanlah bencana alam biasa. Ini adalah bukti nyata ancaman Nabi Yunus, ini adalah bukti bahwa Rabb Yunus memanglah ada. Azab itu benar-benar sudah ada di depan mata, persekian detik saja azab itu siap memusnahkan para penduduk. 

Di tengah kepanikan tersebut mereka juga menyadari bahwa Nabi Yunus telah pergi dari Ninawa, ahirnya fenomena langka inipun terjadi. Di bawah azab yang siap menghantam, di situlah seluruh penduduk Ninawa bersujud kepada Allah. Mereka bertaubat memohon ampun atas segala dosa dan ingkar, mereka menangis menyesali apa yang telah mereka perbuat. 

Ajaib, ancaman itu berganti menjadi Rahmat Allah yang tak terkira. Malapetaka yang telah jelas terlihat di depan mata berubah menjadi keimanan seluruh penduduk Ninawa. Ya mereka telah beriman kepada Allah SWT. Satu satunya dalam tinta sejarah ada kaum Nabi yang menyatakan keimanan seluruhnya kepada Allah SWT (kecuali umat Nabi Muhammad)

Alangkah indah dan unik kisah tersebut. Bagaimana penyesalan dan taubat yang sebenar-benar nya dapat menukar malapetala menjadi Rahmat Allah yang tak terkira. Negeri itu menjadi negeri yang didambakan seluruh umat, yakni baldatun thoyyibatun. 


Sumber: Buku berjudul Zikir Akhir Zaman karya Abu Fatiah al Adnani

Fika salsabila Fika azlia salsabila

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "Penduduk Ninawa Kaum yang Dirahmati"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2